about . contact me . links . archives


Saturday 4 December 2010
PERJALANAN SENDIRI @ Saturday, December 04, 2010

Pernahkah kalian berjalan-jalan ke suatu tempat sendirian?At least ke Mall deket rumah sendirian?Kalau jawabannya pernah pasti pernah melihat,mendengar dan merasakan sikap-sikap orang di sekeliling yang kadang mengganggu.

Memang pada dasarnya ketika kita sedang sendirian, kita jadi lebih bisa menilai orang-orang di sekitar kita. Dan kita jadi bisa menilai diri kita sendiri apakah ketika kita tidak sedang sendirian kita suka melakukan hal yang tidak menyenangkan itu?Mari kita ikuti perjalanannya :

Lokasi pertama : Shelter Busway

Ketika di shelter busway banyak sekali orang yang lalu lalang dan terlihat terburu-buru. Kamu mengambil jalan di sebelah kiri dan berjalan pelan. Sementara orang di belakang kamu terlihat buru-buru sekali namun orang di depan kamu jalan berdua dan menutupi hampir semua bagian jembatan sehingga orang yang terburu-buru tadi dengan muka kesal harus mengikuti gerak lambat si dua orang penutup jalan ini. Dan pada akhirnya si buru-buru menyolek salah satu si pejalan lambat dan memberi isyarat , ‘beri saya jalan,saya buru-buru’. Saking buru-burunya si buru-buru tadi berjalan di sebelah kanan sehingga BRUUKK!! Tertabraklah dia dengan pejalan dari arah berlawanan. Berkas-berkas yang dipegangganya jatuh bertebaran.

Hal pertama yang mungkin ada di otak kamu pasti : harusnya dua orang itu bisa jalan agak cepat karena ukuran jembatan yang sempit tidak bisa memberi jalan pejalan yang lain jika memang sedang buru-buru. “Aku harus ingat kalau besok aku jalan bersama teman di jembatan seperti ini, aku tidak akan menutupi jalan dan tidak keasikan ngobrol sampai tidak sadar ada orang yang sedang buru-buru dan aku harus berjalan di sebelah kiri supaya orang dari arah sebelah sana tidak sampai tertabrak!”.

Lokasi kedua : Restauran

Kamu duduk sendiri di sebuah restaurant sambil menunggu pesanan mu datang. Sementara di tengah restaurant ada segerombolan anak seumuran kamu,kurang lebih 10 orang, yang sedang asik bercanda sambil sesekali tertawa dengan volume kencang. Padahal orang-orang di sekitar anak-anak tadi sudah memandang risih, tidak nyaman ke arah mereka, termasuk kamu. Sampai pada akhirnya ada seorang Ibu yang membawa balita, yang sedang tertidur di dalam keranjang bayi, menegurnya. “Dik, tolong dong!Kecilkan sedikit suara tertawanya.Saya tahu ini tempat umum tapi mohon pahami orang lain yang merasa terganggu”, ujar si Ibu. “Yeee santai kali Bu namanya juga anak muda!”, balas salah satu dari mereka.

Hal pertama yang mungkin ada di otak kamu ketika melihat kejadian seperti itu pasti : tidak sopan sekali anak-anak itu kepada Ibu tadi. Ibu tadi kan hanya memintanya untuk tidak berisik. Memang sih ini tempat umum namun hormati juga dong adanya orang lain. Kalau saja mereka datang sendiri seperti aku pasti mereka tahu rasanya seperti apa melihat orang lain dengan teman-temannya sementara aku di sini sendiri.

Memang saat kita sedang berasama teman-teman kayaknya semua akan terasa menyenangkan, termasuk tertawa kencang-kencang. Tidak ada salahnya berbagi kesenangan dengan teman-teman, namun ada baiknya hargai orang lain yang berada di sekitar kita, yang mungkin enggak mau mendengar suara-suara bising. Just respect the others J

Lokasi ketiga : ATM

Kamu butuh uang tunai untuk keperluan besok. Kamu datang ke ATM yang antriannya sudah lumayan panjang. Semenit dua menit orang yang berada di mesin ATM tidak juga selesai, sepertinya tidak ada antrian di belakangnya dan dia tetap asik melakukan transaksi. Dan di dalam antrian terlihat seseorang yang asik ngobrol dengan orang yang berada di luar barisan, yang sepertinya temannya dan walaaaaaa..dia membiarkan temannya tadi ikut mengantri langsung di depannya alias menyerobot antrian di belakang.

Hal pertama yang mungkin ada di otak kamu adalah : kenapa orang-orang enggak bisa sih membudayakan antri, main enaknya aja ikut ngantri mentang-mentang ada teman. Dan orang di depan mesin ATM itu kenapa tidak peduli sekali dengan lingkungannya, kalo di belakang masih banyak antrian dan dia lama sekali.

Masalah antri memang tampaknya bukan masalah besar. Tapi taat atau tidaknya mematuhi antrian justru besar pengaruhnya agar semua orang tidak merasa haknya dilanggar. Tapi kalau sesekali kamu dan teman-teman bertindak nakal tidak mau antri rasanya sih lucu-lucu saja. Tapi kenapa kalau kamu mengantri bersama sejumlah orang yg tidak dikenal dan ada yang melanggar rasanya menjengkelkan?

*

Dari ketiga poin cerita di atas ada satu benang merah yang tersirat bahwa janganlah kamu melanggar aturan yang ada di sekitar mu karena itu akan membahayakan dirimu sendiri atau meresahkan orang lain. Jadi jagalah sikap kita, karena apa yang dilihat orang adalah nilai yang diberikan kepada kita. Stay humble and respect each others :)


*tulisan ini terinspirasi dari buku Perjalanan Mata dan Hati oleh Prima Rusdi


Labels: ,

Comments (0)


haiicha
the virtual diary


this blog is contain a random thoughts and lil secret..



MusicPlaylist
Music Playlist at MixPod.com
follow this blog




create &inspire.